top of page
Search

Sumut Bersiap untuk Meningkatkan Ekspor Sarang Burung Walet Sebanyak 24 ton

galip700

PT Damai Walet Sentosa (DWS) menegaskan kesiapannya untuk mengirimkan 24 ton sarang burung walet setiap tahun ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melalui proses audit yang mendapat pendampingan dari Karantina Pertanian. Perusahaan ini memiliki staf yang terampil dan terlatih untuk memenuhi semua persyaratan dan standar karantina sebelum produk dikirim ke RRT. Kepala Karantina Pertanian Kualanamu, Lenny Hartati Harahap, juga akan ikut serta dalam proses ini untuk memastikan bahwa segala aspek telah dipenuhi sebelum ekspor dilakukan. DWS berkomitmen untuk mengirimkan produk berkualitas terbaik dan dalam kondisi yang sempurna agar pelanggan di RRT mendapatkan pengalaman yang baik.


Setelah melakukan kunjungan ke DWS di Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Irjen Kementerian Pertanian, Jan Samuel Maringka, membuka potensi besar untuk ekspor produk sarang burung walet dari Indonesia yang semakin terkenal di pasar internasional. Manajemen DWS telah mendaftar ke General Administration of Customs China (GACC) RRT untuk memproses ekspor sarang burung walet, yang saat ini hanya menunggu audit sebelum izin ekspor diberikan. Ketika itu terjadi, kemungkinan besar akan terjadi peningkatan volume ekspor sarang burung walet dari Sumatera Utara. Hal ini menunjukkan bahwa industri sarang burung walet di Indonesia semakin berkembang dan semakin menjanjikan keuntungan di pasar internasional yang menjanjikan.


Sebelum meraih keberhasilan dalam ekspor sarang burung walet, DWS harus berhadapan dengan dua perusahaan lain yang sebelumnya telah melakukan hal yang sama di Sumatera Utara. Meskipun begitu, dari Januari hingga Juli 2022, DWS berhasil mencatat jumlah volume ekspor sarang burung walet dari Sumatera Utara sebesar 40.562 ton dengan 196 kali pengiriman, yang menyumbangkan nilai ekonomi sebesar Rp581,418 miliar. Pada tahun sebelumnya, DWS juga berhasil mencatatkan angka yang fantastis dengan volume ekspor sebesar 301.058 ton, pengiriman lebih dari 1.313 kali, dan nilai ekonomi mencapai Rp3,723 triliun. Kesuksesan DWS sebagai pengusaha eksportir sarang burung walet kini tidak bisa diragukan lagi.


Perusahaan PT DWS yang berbasis di Sumatera Utara telah memulai debut ekspor sarang burung walet mereka ke berbagai negara di seluruh dunia seperti Amerika Serikat, Australia, China, Hongkong, Jepang, Malaysia, Prancis, Singapura, Taiwan, dan Vietnam. Rencananya, sebanyak 24 ton Sarang Burung Walet akan dikirim setiap tahunnya dalam usaha memperluas pangsa pasar, terutama di RRT, setelah sebelumnya hanya terjual di pasar lokal. Direktur Utama, Nelly Sudarty dan Komisaris, Handoko, optimis untuk meningkatkan ekspor mereka di pasar internasional dengan mengembangkan produk yang terjamin kualitasnya serta memperkuat daya saing. Sudarty percaya bahwa produk PT DWS akan sangat diminati di pasar internasional dan memberikan kontribusi besar pada perekonomian Indonesia.


Nelly memaparkan bahwa dalam melakukan ekspor, perusahaan perlu membatasi penjualan produk di pasar lokal demi memfokuskan usaha mereka dalam mengembangkan bisnis secara global. Ia berharap dapat mendapatkan dukungan dari Karantina Pertanian dalam mempercepat proses ekspor melalui percepatan audit dokumen perusahaan oleh GACC RRT. Selain itu, Pak Irjen Kementan Jan S Maringka juga memberikan dukungan penuh terhadap rencana ini. Oleh karena itu, dengan adanya sinergi antara perusahaan dan pihak berwenang, diharapkan ekspor dapat berjalan dengan lancar dan efektif.




Referensi:

 
 
 

Comments


bottom of page