
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di wilayah Kalimantan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melanjutkan perjalanan ke Pulau Kalimantan, tepatnya ke daerah Kalimantan Barat. Beliau bersama-sama dengan Gubernur Sutarmidji sempat berkunjung ke salah satu tempat pengolahan sarang burung walet di kota Pontianak yang terletak di sebelah barat provinsi tersebut. Kunjungan ini tentunya bertujuan untuk memberikan perhatian serta dukungan dari pemerintah pusat kepada para pelaku industri lokal di bidang pertanian, khususnya pada sektor pengolahan hasil burung walet di Kalimantan Barat.
Diharapkan agar pengembangan sarang burung walet dapat mencapai hasil yang optimal, mengingat Presiden Jokowi telah memperhatikan potensi komoditas ini sebagai andalan baru di Kalimantan Barat. Kita dapat menjadikan komoditas sarang burung walet sebagai andalan baru kita di daerah ini. Keberhasilan pengembangan komoditas ini diharapkan dapat mencapai puncaknya, terlebih lagi melibatkan anak muda yang aktif dalam mengambil peran untuk menjadikan potensi ini semakin berkembang. Menurutnya, Kementan dan Pemprov Kalimantan Barat selalu berupaya untuk melakukan berbagai tindakan guna mendukung ketahanan pangan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengoptimalkan penggunaan lahan eksisting. Selain itu, ia juga mendorong adanya penemuan komoditas-komoditas baru yang dapat menjadi andalan dan memberdayakan masyarakat serta meningkatkan perekonomian. Dalam hal ini, sinergi antara Kementan dan Pemprov Kalimantan Barat sangatlah penting untuk mencapai tujuan tersebut. Di Kalimantan Barat, Kementerian Pertanian telah merencanakan beberapa tindakan strategis untuk memajukan sektor pertanian di wilayah tersebut. Selain melakukan optimalisasi lahan yang sudah ada, Kementerian Pertanian akan memperluas pengembangan komoditas lokal yang menjadi potensi setiap kabupaten di wilayah tersebut. Selain itu, upaya pengembangan produk yang berorientasi ekspor seperti sarang burung walet juga akan menjadi fokus utama Kementerian Pertanian di Kalimantan Barat. Dengan demikian, sektor pertanian di wilayah tersebut akan semakin berkembang dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian lokal. Menteri Pertanian (Mentan) memberikan dukungannya dalam bentuk program yang telah dipersiapkan secara maksimal dan baik. Langkah awal dimulai dari perencanaan yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Selanjutnya, lahan eksisting akan ditingkatkan untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan memperhatikan varietas, budidaya, dan pengolahan yang lebih cepat. Selain itu, pengembangan komoditas di kabupaten-kabupaten yang memiliki kelebihan yang berbeda-beda juga akan dilakukan. Pentingnya mengoptimalkan pengembangan komoditas tersebut juga dibicarakan dalam hal ekspor agar dapat memberikan keuntungan lebih bagi Indonesia. Sambil menghembuskan nafas lega, Owner dari perusahaan PT. Borneo Walet Lestari, Gulam Mohamad Sharon, mengumumkan bahwa beberapa negara telah memulai perundingan untuk menuju kesepakatan ekspor sarang burung walet yang menjadi produk andalannya. Tidak hanya itu, Sharon juga mengungkapkan bahwa negeri Taiwan telah memesan sarang burung walet tersebut sebagai bentuk kepercayaan dan kepuasan atas kualitas produk yang dihasilkan. Tentu saja, kesuksesan PT. Borneo Walet Lestari sangat diapresiasi dan menjadi acuan bagi perusahaan-perusahaan lain untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas produknya. Menyandang usia 39 tahun, sang pria mengungkapkan bahwa sejak perusahaan ini berdiri pada tahun 2019, mereka tidak pernah berhenti meningkatkan kapasitas produksi mereka dari waktu ke waktu. Tak hanya itu, mereka juga selalu berusaha meningkatkan kualitas produk agar memenuhi standar ekspor sarang burung walet dan memenuhi arahan Kementerian Pertanian. Tidak heran jika perusahaan ini kini menjadi salah satu produsen sarang burung walet terbaik di pasar.
Referensi:
Comentários