
Bisnis rumah walet telah menjadi primadona di kalangan penduduk perbatasan wilayah PLBN Aruk di Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat selama beberapa tahun terakhir. Banyak dari mereka yang tertarik untuk memulai usaha ini karena potensi keuntungan yang sangat menjanjikan. Hal ini tidak mengherankan mengingat popularitas rumah walet semakin meningkat di pasaran.
Udak, alias Rahadi seorang Pemilik Toko Elektronik yang berusia 43 tahun, memimpikan untuk memiliki 5 kandang walet sebagai investasi jangka panjang di Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Sebelumnya, sebelum memiliki toko elektronik yang menawarkan berbagai jenis smartphone dan akseorisanya, Udak pernah menjadi kepala koperasi di Pasar Galing selama 14 tahun. Namun, koperasi tersebut harus ditutup pada tahun 2009 akibat dampak krisis finansial global yang terjadi sejak tahun 2007. Tetapi, Udak tetap optimis dan memiliki cita-cita besar untuk masa depan dengan memperluas bisnisnya ke investasi jangka panjang seperti kandang walet. Beberapa tahun yang lalu, Udak mengaku bahwa koperasi yang ia pimpin hanya berkonsentrasi untuk menutupi utang belaka. Udak juga sempat mencoba menjalankan studio foto dan menjual produk-produk pertanian, namun seluruh hasilnya tidak memuaskan. Namun, tidak lama kemudian Udak menemukan jalan yang tepat untuk kembali ke atas. Melalui pinjaman KUR senilai Rp 125 juta dengan jangka waktu tiga tahun dari Bank BRI, Udak membuka sebuah toko elektronik pada tahun 2013, sementara sisa pinjaman tersebut digunakan untuk membeli sebuah rumah yang berada tidak jauh dari toko elektronik tersebut. Asa Udak memiliki impian untuk meraih kesuksesan yang semakin tinggi dan ia melihat kesempatan untuk mewujudkannya ketika ia bergabung sebagai Agen BRILink. Udak memasarkan produknya dengan cara memberikan fasilitas kredit kepada petani karet, dimana setiap bulan mereka menerima gaji yang ditransfer ke rekening BRI melalui Udak. Dari hasil penjualan, Agen BRILink ini mampu mengumpulkan keuntungan sebesar Rp 5-10 juta setiap bulan dan secara bertahap mengumpulkannya untuk mewujudkan impian berinvestasi 5 kandang walet. Namun, Udak tak hanya mengandalkan hasil penjualan produknya saja, ia juga mengambil keputusan untuk mempercepat proses mewujudkan mimpinya dengan rutin mengajukan permintaan dana KUR dari Bank BRI setiap tahun. Dengan ini, Asa Udak dapat berinvestasi dan meraih sukses yang diimpikannya dengan jalan yang lebih cepat dan efisien. Dekatlah dirinya dengan impian besar yang terus menghampiri, yang kini tak lain dan tak bukan adalah mempunyai lima kandang walet. Dengan tekun bekerja keras sejak tahun 2018, tak butuh waktu lama ia telah membangun empat kandang walet untuk mengejar cita-cita tersebut. Sekarang, hanya satu kandang walet lagi yang harus dibangun agar ia dapat benar-benar mewujudkan impian yang telah ditebarkan jauh-jauh dalam pikirannya. Walau baru memiliki kandang walet selama sekitar dua tahun, Udak tidak merasa kurang puas dengan hasil yang didapatkan. Menurutnya, memang masih tergolong sedikit namun ia sudah memperoleh penghasilan yang memuaskan. Dari pengalaman orang-orang yang sudah lebih berpengalaman, rumah walet baru dapat menghasilkan sarang 1 kg per 3 bulan minimal setelah berdiri selama 5 tahun. Harga jual sarang walet yang dipanen pun cukup menggiurkan yakni berkisar antara Rp 10 hingga 15 juta per kg. Kendati proses balik modalnya terbilang cukup lama, Udak telah menyadari bahwa investasi jenis ini dapat memberikan keuntungan jangka panjang, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perbatasan.
Referensi:
Comments