
Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan serta memastikan keadilan bagi masyarakat, Pemerintah Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan telah mengambil langkah penting dengan menerbitkan permintaan bagi para pengusaha sarang burung walet. Permintaan tersebut meminta agar para pengusaha sarang burung walet secara jujur membayar pajak sesuai dengan hasil panen yang mereka peroleh. Langkah ini memastikan bahwa kegiatan usaha tersebut dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan, serta memastikan keadilan bagi masyarakat secara umum. Oleh karena itu, para pelaku usaha diharapkan dapat menjalankan tanggung jawab mereka dengan baik dan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan ini.
Pada hari Rabu di Banjarmasin, H. Edy Wibowo selaku Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin telah mengungkapkan bahwa pengumpulan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak sarang burung walet selalu sulit dicapai. Meskipun target PAD untuk sarang burung walet sendiri telah dipangkas secara terus-menerus, bahkan tahun ini hanya menetapkan sekitar Rp400 miliar saja. Berdasarkan Perda Nomor 3 tahun 2016 tentang pajak sarang burung walet, setiap kali terdapat panen maka dikenakan pajak sebesar 10 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendapatan dari pajak sarang burung walet sangat penting bagi pemerintah daerah Banjarmasin. Namun demikian, pengumpulan PAD dari sektor pajak sarang burung walet masih menjadi tantangan tersendiri.
Menurut Edy, pada kota ini ditemukan banyak sarang burung walet yang dapat memberikan hasil pajak yang signifikan bagi pemerintah. Namun sayangnya, hasil pajak yang diterima tidak sesuai dengan harapan. Hal ini disebabkan oleh para pengusaha sarang walet yang tidak jujur dalam melaporkan hasil panen mereka. Oleh karena itu, Edy menegaskan bahwa ia sedang melakukan pengawasan yang ketat terhadap sektor usaha sarang walet untuk mencegah terjadinya kecurangan yang dapat merugikan pemerintah kota. Edy sangat berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini dan memastikan bahwa keuntungan yang seharusnya diterima oleh pemerintah dapat tercapai secara maksimal.
Edy telah membentuk tim khusus yang melibatkan pihak kelurahan sebagai upaya untuk memaksimalkan perolehan pajak dari sarang walet. Pembentukan tim tersebut bertujuan untuk mempermudah proses pengumpulan data mengenai jumlah sarang burung walet yang ada di kota. Edy menegaskan bahwa kegiatan pengumpulan data akan dilakukan secara lebih teliti agar dapat memberikan gambaran yang akurat tentang jumlah sarang walet yang perlu dikenakan pajak. Dengan begitu, diharapkan pengumpulan pajak atas sarang walet dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Edy mengungkapkan bahwa data yang telah dikumpulkan oleh pemerintah kota sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi lapangan saat ini. Oleh karena itu, ia memandang perlu untuk melakukan pembaruan data tersebut. Untuk memastikan keakuratan data yang dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan di masa mendatang, Edy berencana untuk berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan kota serta para pelaku usaha sarang walet di provinsi tersebut. Hal ini ia lakukan sebagai upaya untuk menyinkronkan kembali data yang ada dengan kondisi aktual di lapangan. Dengan begitu, hasil kebijakan yang diambil akan lebih tepat sasaran dan berdampak positif bagi masyarakat.
Menertibkan pembayaran pajak sarang walet memang merupakan tugas yang sangat sulit, menurut Edy. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pemilik sarang walet yang berada di luar kota bahkan di Jawa. Oleh karena itu, Edy mengakui bahwa tidak ada kepastian mengenai frekuensi dan jumlah panen yang dilakukan oleh pemilik sarang walet tersebut. Bagi Edy, hal yang utama untuk dilakukan adalah mengejar kejujuran dari pemilik sarang walet agar pembayaran pajak yang diterima oleh pemerintah sesuai dengan jumlah yang seharusnya. Meskipun tantangan ini sangat besar, Edy bersikeras bahwa menjaga kejujuran dan kedisiplinan dalam menjalankan tugasnya adalah prioritas utama.
Referensi:
Comments