top of page
Search

Pahami Pengaruh Faktor-Faktor Terhadap Produksi Telur Burung Walet

galip700

Situasi yang cukup membingungkan terjadi di provinsi Jambi, di mana seorang anggota melaporkan bahwa ia telah menemukan sebuah sarang burung walet yang terletak di papan sirip. Akan tetapi, laporan yang cukup mengejutkan adalah bahwa ia menemukan bahwa sarang tersebut kosong dan tidak terdapat telur di dalamnya. Kasus ini cukup mengkhawatirkan karena walau sarang tersebut rutin dicek selama tiga bulan, telur-telur burung walet tetap saja absen dari sarang tersebut. Hal ini tentunya memicu pertanyaan mengenai apa penyebab utamanya dan bagaimana hal ini dapat diselesaikan agar sarang burung walet dapat berfungsi dengan baik kembali.


Para pengamat menjadi penasaran mengapa walet tidak ingin menetaskan telur di sarang mereka, terlebih lagi jika di sarang lain sudah ada telur. Selain itu, sangat aneh bahwa semakin besar ukuran sarang, tetap saja tidak ada tanda-tanda telur di dalamnya. Induk walet hanya memfokuskan diri untuk meningkatkan pengeluaran air liurnya di dalam sarang sehingga membuat sarang semakin tebal. Meskipun sarang semakin tebal, namun tetap saja tidak ada telur yang menetas dan kotoran terus menumpuk di lantai sarang. Semua hal ini menimbulkan pertanyaan apakah ada alasan tertentu mengapa walet enggan menetaskan telurnya di dalam sarang mereka.


Pak Arief, mengapa satu induk burung walet yang telah tinggal lama di sarang tersebut tidak bertelur dan menyebabkan sarang menjadi kosong? Meskipun saat ini merupakan musim hujan yang banyak serangga menghasilkan makanan untuk burung walet, namun ternyata burung walet memiliki banyak pilihan makanan dan tidak perlu mencari jauh-jauh di lokasi lain. Di dalam rumah burung walet (RBW) ini, sebagian besar burung sedang bertelur kecuali pada satu sarang dengan ukuran besar yang tidak memiliki telur. Meskipun terdapat induk burung walet yang tidur di dalamnya setiap malam, seperti yang terlihat dari kotoran yang selalu basah dan terus menumpuk, hal ini tetap menjadi pertanyaan yang menarik untuk dijawab. Kita perlu mencari tahu permasalahan yang mungkin terjadi sehingga induk walet tersebut tidak mau bertelur.


Diperkirakan bahwa burung walet yang menempati gedung tersebut merupakan burung walet yang sudah mulai menua dan berada pada tahap akhir hidupnya. Meskipun liurnya masih bisa diproduksi, namun burung walet tersebut sudah tidak lagi mampu bertelur. Namun, walaupun begitu induk walet masih dapat membuat sarang, hanya saja tidak lagi mampu menghasilkan telur. Secara alami, hal ini terjadi pada burung walet ketika semakin tua, mereka akan masuk ke dalam masa non-produktif. Meskipun gedung walet tempat mereka berada masih baru, tetapi kemungkinan ada induk walet dari gedung lain yang bermigrasi dan menempati gedung tersebut. Para ahli burung walet menyatakan bahwa fenomena ini merupakan sebuah siklus alami dalam hidup burung walet.


Seseorang menanyakan apakah mungkin untuk menuai sarang yang tampak seperti itu. Ahli sarang menjelaskan bahwa sarang semacam itu termasuk dalam kategori sarang yang tidak produktif dan tidak digunakan untuk berkembang biak, melainkan hanya sebagai tempat tidur untuk walet tua. Jika sarang tersebut tidak diambil dalam waktu yang lama, warnanya akan menjadi agak kuning atau keruh. Oleh karena itu, disarankan untuk menuai sarang tersebut agar warnanya tetap cerah dan tidak terlihat kotor. Selain itu, walet yang tinggal di sarang tersebut juga akan lebih nyaman jika sarangnya dibersihkan secara rutin.


"Sekarang, selain mengambil sarang walet, sudah ada solusi yang lebih baik untuk menjaga tempat tidur induk walet tua. Setelah panen sarang, akan dipasang sarang palsu di tempat aslinya. Ini memungkinkan induk walet tua untuk tetap tidur di tempat semula, tetapi bukan lagi di sarang asli yang telah dipanen. Seorang ahli sarang menjelaskan hal tersebut dengan tegas."


"Menurutku bekerja dengan sarang palsu mungkin dapat menjadi opsi yang menarik, sebab itu aku putuskan untuk mencobanya," tutur individu tersebut dengan mantap.




Referensi:

 
 
 

Comments


bottom of page