
Indonesia menganggap China sebagai pasar ekspor terbesar untuk Sarang Walet (SBW) dan data terbaru menunjukkan bahwa hingga Desember 2022, sekitar 288.000 kilogram sarang milik Burung Walet telah diekspor ke China, mencapai 19% dari total ekspor SBW ke seluruh dunia. Hal ini mencerminkan pentingnya China sebagai tujuan utama ekspor SBW Indonesia, dan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mencari cara agar bisa terus memperluas pasar ekspornya di masa depan. Di samping itu, Indonesia juga tidak menjadikan China sebagai satu-satunya pasar ekspor, sehingga pemerintah telah melakukan upaya untuk mencari pasar ekspor lainnya yang berpotensi untuk SBW dalam rangka mengurangi ketergantungan pada pasar China dan meningkatkan stabilitas bisnis.
Walaupun China merupakan salah satu negara yang paling banyak menerima pengiriman air liur burung walet dalam jumlah besar, namun tidak hanya China saja yang menerima pengiriman tersebut. Terdapat 23 negara lain yang juga menjadi tujuan ekspor yang signifikan untuk air liur burung walet tersebut. Sehingga bisa dikatakan bahwa selain negara China, negara-negara lain juga sangat bergantung pada ekspor air liur burung walet tersebut.
Dalam Standar Biosekuriti Dunia (SBW), terdapat 23 negara selain Tiongkok yang menjadi tujuan untuk memenuhi aturan tersebut. Meskipun begitu, tidaklah mudah untuk meyakinkan etnis Tiongkok yang bermukim di negara seperti Amerika dan Australia untuk mematuhi standar tersebut. Hal ini dijelaskan secara rinci oleh Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Wisnu Wasesa Putra, pada sebuah konferensi pers yang dilaksanakan di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada tanggal 23 Februari 2023. Meski tantangan besar muncul, ini tetap menjadi prioritas penting bagi SBW untuk menyelesaikan permasalahan ini secara sah dan efektif.
Menurut pandangannya, pasar Asia memiliki tiga negara pemimpin dalam sektor ekspor, yakni Hong Kong, Vietnam, dan Malaysia. Terdapat beragam produk yang langsung dikonsumsi oleh warga negara-negara tersebut, namun begitu banyak juga yang dijual kembali ke Tiongkok. Hal ini membuktikan potensi besar untuk industri ekspor di wilayah Asia, khususnya untuk menghadapi persaingan global sekarang ini. Oleh karena itu, terdapat peluang besar bagi para pelaku bisnis dalam memasuki pasar Asia terutama dengan memperhatikan potensi pasar yang ada di setiap negara.
Desember 2022 menandai keberhasilan Indonesia dalam mengekspor sebanyak 1.502 ton Sarang Walet (SBW) ke beberapa negara di dunia. Hingga Oktober 2022, terdapat sepuluh negara yang menjadi tujuan ekspor SBW terbesar, yaitu Hongkong dengan 596.994 kg, China dengan 223.285 kg, Vietnam dengan 193.038 kg, Malaysia dengan 39.593 kg, Singapura dengan 36.741 kg, Amerika Serikat dengan 24.168 kg, Taiwan dengan 7.430 kg, Australia dengan 2.106 kg, Kanada dengan 1.655 kg, dan Prancis dengan 217 kg. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya ekspor SBW bagi Indonesia, sebagai salah satu unggulan komoditas yang mampu menembus pasar internasional dengan tingkat signifikansi yang cukup tinggi. Melalui hasil ekspor yang berhasil, Indonesia dapat meningkatkan kredibilitas sebagai negara dengan sumber daya alam yang potensial serta meningkatkan perekonomian nasional.
Selama rentang waktu seluruh tahun 2022, terdapat tambahan informasi penting yang menunjukkan bahwa angka ekspor Sarang Walet mencapai angka fantastis yang mencapai Rp 23 triliun. Wisnu, seorang sumber terpercaya meluruskan bahwa angka tersebut berada di titik yang tepat dan sesuai. Meskipun demikian, mungkin diperlukan klarifikasi lebih lanjut atas pernyataan mantan Menteri Perdagangan yang sebelumnya mengklaim bahwa nilai ekspor Sarang Walet bahkan menembus angka Rp 500 triliun, sebuah jumlah yang sangat besar dan patut dipertanyakan kebenarannya.
Referensi:
Comentarios