
Ternyata, anggapan bahwa minat masyarakat terhadap budidaya walet menjadi lesu tidak sepenuhnya benar. Di era saat ini, masih banyak masyarakat di berbagai pulau seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, serta Jawa yang tertarik untuk membangun gedung-gedung walet. Banyak diantaranya yang telah membeli buku panduan 18 desain paket hemat untuk memulai bisnis ini. Ada juga member lama yang konsisten dalam berkonsultasi tentang pengembangan budidaya walet mereka. Oleh karena itu, minat masyarakat terhadap bisnis budidaya walet masih sangat tinggi dan menunjukkan potensi untuk bisnis yang menjanjikan di masa depan.
Meskipun saat ini harga sarang walet sedang menurun, ada paket hemat yang masih tersedia untuk membangun gedung walet. Bagi investor baru, membangun gedung walet dalam kemasan hemat tidak membutuhkan modal besar. Oleh karena itu, meskipun harga sarang walet sedang rendah, itu bukan masalah. Karena pulang modal dari investasi pembangunan gedung walet dalam kemasan hemat juga tidak membutuhkan waktu yang lama. Saya bahkan sering diundang untuk memberikan konsultasi, terutama dalam pemilihan lokasi yang prospektif untuk budidaya walet di berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Bahkan, saya juga bekerja sama dengan beberapa pihak untuk memberikan konsultasi mengenai budidaya walet di negara sosialis seperti Vietnam, dengan terbang dari Jakarta ke Ho Chi Minh.
Beberapa waktu yang lalu, sebuah panggilan telepon dari Akiang, seorang teman lama yang tinggal di Samarinda, Kalimantan Timur, membuat saya terpukau. Dia menanyakan kapan saya bisa meluangkan waktu untuk datang ke Bontang karena keberlangsungan beberapa gedung walet miliknya perlu diperhatikan. Akiang mengungkapkan keprihatinan atas gedung-gedung tersebut yang kurang produktif dan membutuhkan perbaikan. Selain itu, dia juga meminta bantuan saya untuk memantau gedung walet di belakang sebuah hotel besar di Bontang, yang saat ini telah mulai produktif setelah perubahan LMB-nya lebih dari satu tahun yang lalu. Saya akan membantu Akiang dengan proses renovasi gedung waletnya dan mengawasinya sehingga produktivitasnya tetap optimal. Saya sudah tak sabar untuk memulai tugas ini bersama Akiang dan mempertahankan keberhasilan gedung waletnya.
Di Samarinda, sebuah gedung walet milik Akiang berperan sebagai tempat produksi sarang walet yang sangat diminati. Namun, sebelum direnovasi dua tahun lalu, gedung berlantai dua ini hanya mampu menghasilkan di bawah 5 kg sarang walet setiap bulannya karena koloni walet hanya bersarang di lantai atas. Namun, setelah melakukan desain kembali dengan pengorganisiran ruang yang lebih baik, koloni walet sekarang banyak bersarang di lantai bawah dan menghasilkan sarang walet secara signifikan, mencapai 15 kg setiap panen. Hal ini membuka peluang lebih banyak bagi Akiang untuk mempersiapkan stok sarang walet berkualitas dan memenuhi permintaan pasar. Dengan peningkatan produksi ini, Akiang menjadi salah satu pengusaha sarang walet yang sukses di Samarinda.
Pada pekan ini, saya tengah menginisiasi proses perbaikan pada sebuah gedung walet yang terletak di daerah Magelang. Sebelumnya, saya telah melakukan survey dan pengecekan di sekitar gedung untuk melihat secara detail kondisi yang sebenarnya, dan mencatat beberapa perubahan yang harus dilakukan agar kualitas dari gedung walet tersebut bisa lebih baik. Selama rapat atau briefing, saya menyoroti masalah terkait dengan posisi lubang masuk burung yang tidak tepat dan meminta agar formasi dan desain papan sirip diremodifikasi agar lebih memudahkan burung muda untuk bersarang. Selain itu, saya juga memberikan saran untuk memasang sekat dari kain sebagai upaya perbaikan tata letak dari gedung tersebut. Dengan berbagai langkah perbaikan ini, saya berharap kualitas dan kinerja dari gedung walet tersebut akan semakin optimal dan lebih baik di masa yang akan datang.
Beberapa waktu yang lalu, ketika Mas Nedy menghubungi saya, ia memberikan kabar bahagia bahwa ia telah berhasil membuat sarang burung Walet baru di gedungnya. Meskipun suara burung Walet belum sempurna, namun sekitar 10 ekor burung Walet sudah berhasil masuk dan keluar melalui sarang baru tersebut. Mas Nedy dengan segera menutup sarang burung Walet lama yang ia miliki sebelumnya. Berita ini tentu sangat menggembirakan dan akan menjadi kabar baik bagi para pemilik usaha burung Walet.
Saat saya mendengarkan berita tersebut, hati saya sangat lega. Meskipun hanya beberapa ekor burung walet yang sudah datang, namun koloni walet sudah mulai beradaptasi di Lokasi Membangun Burung (LMB) yang baru. Respons calon penghuni gedung walet juga terbilang positif karena mereka tertarik dan menyukai lokasi baru LMB ini. Sebagai pemilik atau calon pemilik gedung walet, kita harus melakukan pemilihan LMB dengan sangat matang. Hal ini sangat penting karena dengan memilih LMB yang tepat, walet akan lebih mudah untuk mengenali gedung baru tersebut. Selain itu, hal ini juga merupakan kunci penting untuk keberhasilan dalam budidaya walet ke depannya. Oleh karena itu, pemilihan LMB harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Referensi:
Comments