top of page
Search

Memperkenalkan Burung Walet Kupang: Menjelajahi Sarang di Dinding Karang

galip700

Pada hari yang cerah tanggal 20 Oktober yang lalu, di pulau Timor, saya melihat Burung Walet berkeliaran di sekitar Bandara El Tari yang sedang dalam tahap renovasi. Kedatangan saya ke pulau ini adalah yang ketiga kalinya. Sebelumnya, saya diundang oleh seorang ibu yang penuh semangat dan memiliki banyak bisnis di Kupang, untuk membantu menangani goa walet miliknya. Tujuannya adalah agar koloni Burung Walet yang menempati goa akan pindah ke gedung yang sudah diperbaiki di dekat goa. Upaya ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi koloni Burung Walet tersebut. Saya sangat senang dapat membantu dalam memindahkan mereka ke tempat yang lebih layak.


Sekarang, setelah melalui proses panjang dan tekun selama satu tahun, bisnis yang saya jalankan akhirnya sukses. Kebahagiaan dan syukur Alhamdulillah mendominasi hati saya. Tidak ada yang instan atau ajaib dalam mencapai keberhasilan ini, semuanya melalui perjuangan. Saat ini, burung walet yang mendiami goa di Tablolong mulai memberikan hasil. Mereka membuat sarang di papan sirip di dalam gedung, baik di lantai dasar maupun di lantai atas. Menurut Victor, penjaga gedung, banyak goa walet yang tersebar di daerah Tablolong yang merupakan perbukitan karang terjal di tepi pantai. Untuk mencapai lokasi ini, dapat dijangkau dengan berkendara selama 30 menit dari Kota Kupang. Dengan harapan bisnis ini terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang terlibat.


Daerah ini menawarkan pengalaman yang unik bagi pengunjung yang ingin menjelajahi goa-goa yang memiliki berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda. Tidak hanya burung walet, ada banyak jenis burung seriti lainnya yang bersarang di dalam dinding goa karang. Menurut Victor, seorang ahli geologi, mungkin ada ratusan goa yang terdapat di daerah tersebut. Goa-goa ini terbentuk secara alami dan memiliki beragam karakteristik, mulai dari lebar atau sempit, dangkal atau terjal, kering atau lembab karena air laut yang masuk melalui sela karang. Oleh karena itu, daerah ini menjadi tempat yang sangat menarik bagi para pengunjung yang ingin menemukan goa-goa yang unik dan berbeda satu sama lain.


Apabila dipelajari dengan detail, hampir seluruh bagian dari pulau Timor terdiri dari bebatuan karang yang dikenal dengan sebutan kars. Kebanyakan wilayah tersebut memiliki sedikit lahan pertanian dan bukit karang yang padat dengan lapisan tanah kering yang tidak subur sejauh pandangan mata. Karena hanya memiliki periode musim hujan yang singkat selama tiga hingga empat bulan dalam setahun, pulau ini memiliki pemandangan yang kurang subur dan terlihat kering dan tandus ketika dilihat dari ketinggian pesawat. Namun, banyak orang tidak mengetahui bahwa di dalam rongga karang terdapat potensi ekonomi yang sangat menggembirakan, yaitu sarang burung walet. Burung walet memanfaatkan rongga karang bawah tanah tersebut untuk tempat berkembang biak sehingga memberikan peluang ekonomi yang sangat prospektif. Sayangnya, masyarakat setempat belum sepenuhnya menyadari potensi ekonomi yang tersembunyi dari sarang burung walet tersebut.


Mengetahui adanya goa walet merupakan hal penting, namun mengelola dan menjaganya dengan baik bukanlah perkara mudah bagi setiap orang. Victor menjelaskan bahwa sulitnya masuk ke dalam goa walet dikarenakan mulut goa yang sempit serta kondisi dalam goa yang tidak beraturan. Kondisi ini sangat berisiko dan dapat membahayakan keselamatan manusia. Oleh karenanya, goa walet dan goa seriti di daerah itu menjadi kurang terperhatikan. Selain itu, populasi burung walet di Wilayah Kupang juga terhambat pertumbuhannya karena adanya predator pemakan, seperti ular. Kondisi goa yang terletak di dalam tanah memudahkan ular untuk memangsa burung kecil tersebut. Hal ini mengakibatkan predator tersebut dapat merayap dengan mudah pada bebatuan dinding goa yang kasar dan dengan mudah memangsa burung kecil yang tidak berdaya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan dan upaya perlindungan yang baik dari pihak yang berwenang untuk menjaga kelangsungan hidup dari burung walet tersebut.


Meskipun ada beberapa goa yang terbilang berbahaya dan tidak terawat dengan baik, namun tidak sedikit pula goa yang sangat terawat dan aman untuk dijelajahi. Salah satu contohnya adalah Goa Walet yang terletak di Nikolan. Saya, bersama dengan rekan saya yaitu Victor dan Pak Irfan, memutuskan untuk mencoba menjelajahi goa tersebut. Kami memulai petualangan di tengah hari, sekitar pukul 12 siang. Meskipun harus berhati-hati karena kondisi bebatuan yang licin di dalam goa, kami merasa sangat bersyukur bahwa pihak pengelola telah menyediakan lampu listrik yang memadai untuk memberi penerangan di dalam goa tersebut. Dengan adanya pengelolaan dan perawatan yang baik, tidak hanya membuat goa menjadi tempat wisata yang menarik, tetapi juga membantu dalam menjaga keselamatan para pengunjungnya.


Saat berada di dalam goa yang terang benderang, walet-walet menjadi tak terkendali dan keluar dari sarang di tengah-tengah proses mengerami atau saat beristirahat siang. Di sini, terdapat berbagai sarang burung walet yang menempel pada dinding goa yang relatif pendek. Walau begitu, saya masih dapat merasakan isi dari sarang walet yang penuh dengan anak-anak walet. Sarang-sarang tersebut berwarna kekuningan akibat kelembapan serta keadaan kotor di sekitar sarang. Tak dapat dipungkiri, goa ini sangat mengesankan karena dimiliki oleh seorang ibu yang sangat energik.




Referensi:



 
 
 

Comentarios


bottom of page