top of page
Search

Melambung ke Puncak: Usaha Sarang Burung Walet yang Menghasilkan Miliaran Rupiah

galip700

Kawasan Ujung Kulon atau wilayah Banten Barat dikenal memiliki potensi bisnis yang sangat menjanjikan. Salah satu jenis bisnis yang banyak ditemukan di kawasan ini adalah bisnis rumah sarang burung walet. Burung walet dikenal memiliki sarang yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi, sehingga banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di bidang ini. Banyaknya tempat seperti Sumur, Citeurep, Cibaliung, Cikeusik dan lainnya yang ditemukan sebagai pusat bisnis rumah sarang burung walet. Penelusuran detikFinance di kawasan Sumur Ujung Kulon, Pendegelang, menemukan setidaknya ada 6 rumah yang dikelola oleh investor asal Jakarta. Bisnis rumah sarang burung walet di kawasan ini telah berlangsung selama belasan tahun dan terus berkembang hingga saat ini.

Rouf, seorang warga Sumur yang mengelola dan merawat salah satu rumah burung walet milik investor asal Jakarta, mengungkapkan bahwa bisnis sarang burung walet memiliki potensi besar namun juga tantangan yang tidak sedikit. Selain memerlukan modal besar hingga ratusan juta rupiah, investor harus pandai mengelola rumah walet agar tetap bisa dihuni oleh walet. Namun jika bisnis ini berhasil dijalankan, potensi pendapatan bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah setiap bulannya. Hal tersebut bisa dimengerti mengingat harga sarang burung walet yang mencapai Rp 27 - 30 Juta per kg (200 sarang). Dengan produksi 5 - 6 kg sarang walet setiap bulannya, tentu saja pendapatan yang bisa diperoleh sangatlah besar. Menurut Rouf, sebagai langkah awal, investor harus mencari rumah yang sudah dihuni oleh walet atau membangun baru minimal dengan tinggi 4 lantai (minimal 20 m x 35 m). Hal tersebut merupakan persyaratan dasar agar walet bisa menghuni rumah tersebut. Selanjutnya, perawatan dan pengelolaan rumah walet harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti agar mendapatkan hasil yang optimal. Menciptakan rumah baru untuk walet bukanlah hal yang mudah. Rouf mengungkapkan bahwa untuk menarik walet agar bersarang di rumah baru, umumnya memerlukan alat audio atau suara tiruan walet yang dapat dipasang di dalam rumah. Selain itu, ada juga stimulus lain seperti aroma, kotoran walet, dan lingkungan lembab yang juga dapat menarik walet ke rumah baru. Setelah berhasil, saat walet betah tinggal di rumah baru, sarang burung walet dapat dipanen dalam waktu satu tahun. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi gedung baru yang ingin menarik walet untuk bersarang di rumah mereka. Dalam mengelola sarang burung walet, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah menjaga kebersihan rumah walet agar bebas dari hama pengganggu seperti tikus, toke, dan kecoa. Selain itu, ventilasi udara juga harus diberikan dan pintu keluar masuk walet harus memiliki ukuran 1 meter x 15 cm sebanyak 1-2 buah. Bagi investor yang ingin berspekulasi, nilai jual rumah walet bisa meningkat hingga ratusan persen jika sudah terisi walet. Sebagai contoh, jika investor telah mengeluarkan modal hingga Rp 1 miliar, dalam waktu sekitar setahun rumah walet dapat dijual kembali dengan harga mencapai Rp 3-4 miliar. Produksi sarang burung walet di kawasan Ujung Kulon saat ini diekspor ke Singapura dalam bentuk mentah. Padahal menurutnya, sarang burung walet yang berasal dari air liur walet bisa menjadi lebih menggoda jika diolah terlebih dahulu menjadi barang setengah jadi atau barang jadi karena nilai tambah yang didapat menjadi lebih besar. Sebagai seseorang yang berurusan dengan walet, ia mengaku tak terlalu paham banyak manfaat yang didapat dari burung walet, namun secara tradisional, burung walet banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mengobati sakit panas dan penyembuhan kulit. Meskipun menggiurkan, usaha sarang burung walet tidaklah bebas risiko. Salah satu ancaman yang sering muncul dalam bisnis ini adalah sindikat pencurian sarang burung walet yang berorganisir dengan baik. Potensi keuntungan ratusan juta rupiah bisa hilang dalam sekejap jika tidak berhati-hati. Menurut Rouf, para pencurinya punya banyak cara untuk mendapatkan target mereka. Mereka bahkan bisa bermain mata dengan petugas penjaga sarang burung walet yang kurang waspada. Untuk mengamankan sarang burung walet dari orang jahil, gedung tempat sarang walet biasanya hanya memiliki satu lubang pintu besi kecil untuk keluar masuk penjaga, yang dilindungi dengan dua lapis pintu dan kode akses yang sulit dibobol oleh pencuri. Namun demikian, para kawanan pencuri sarang burung walet telah terorganisir dengan baik dan memiliki jaringan yang kuat, bahkan sang bos kawanan diduga berasal dari jaringan sindikat di Jakarta. Oleh karena itu, investasi di bisnis sarang burung walet perlu hati-hati dan penuh pertimbangan.




​Referensi:

 
 
 

Comments


bottom of page