
ernyata, burung walet memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Salah satu alasannya adalah karena sarang burung walet memiliki banyak manfaat yang sangat baik bagi kesehatan manusia, sehingga harganya pun menjadi semakin tinggi. Oleh karena itu, penting untuk kita mengenal lebih dalam terkait burung walet dan juga sarangnya yang merupakan sumber kesehatan yang tak ternilai harganya. Jangan sampai kita melewatkan manfaat luar biasa yang dimiliki oleh burung walet dan sarangnya ini!
Di dalam buku 'Membangun Rumah Walet Hemat Biaya' karya Ir. H. Nasir Salekat, MM, disebutkan bahwa terdapat 22 spesies burung walet yang telah ditemukan di dunia, di mana 6 di antaranya dapat ditemukan di Indonesia. Burung walet memiliki tubuh yang kecil, dengan panjang sekitar 12,5 cm. Mereka terbang dengan menggunakan sayap berwarna hitam, dengan bulu abu-abu di dadanya serta bintik-bintik berwarna kecokelatan di sekitar leher hingga kepalanya. Hal ini menunjukkan keunikan pada spesies burung ini. Walaupun kini banyak orang yang membuat sarang buatan untuk burung walet, namun pada habitat aslinya, mereka cenderung hidup di dalam ruangan seperti gua. Burung walet dewasa sendiri menggunakan air liurnya untuk membuat sarang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Namun, melalui jurnal yang berjudul "Analisis Profil Protein dan Asam Amino Sarang Burung Walet (Collocalia fuchipaga) Asal Painan" diketahui bahwa hanya ada empat spesies burung walet di Asia Tenggara yang memiliki nilai komersial karena dimanfaatkan manusia sebagai makanan. Dari keempat spesies tersebut, hanya dua yang harganya mahal akibat dari air liur yang digunakan untuk membuat sarang, yaitu Collocalia fuchiphaga (sarang putih) dan Collocalia maxima (sarang hitam). Sejak tahun 1880, berhasil dilakukan domestikasi burung walet sarang putih dalam rumah-rumah.
Taksonomi
Burung walet sarang putih dapat diklasifikasikan menurut ilmu pengetahuan sebagai berikut: Kingdom yaitu Animalia, Filum berada di Chordata, Kelas termasuk Aves, Ordo berada di Apodiformes, Famili yaitu Apodidae, Genus adalah Collocalia, dan Spesiesnya adalah Collocalia fuciphaga. Informasi ini tercantum dalam jurnal yang berjudul "Analisis Usaha Sarang Burung Walet di Kelurahan Tembilahan Kota (Studi Kasus Usaha Sarang Burung Walet Pak Sutrisno)"
Jenis Sarang
Berdasarkan jurnal yang berjudul "Analisis Usaha Sarang Burung Walet di Kelurahan Tembilahan Kota (Studi Kasus Usaha Sarang Burung Walet Pak Sutrisno)", terdapat perbedaan dalam asal usul sarang burung walet. Kajian tersebut menjelaskan bahwa ada beberapa jenis sarang burung walet yang memiliki ciri-ciri yang unik dan spesifik. Beberapa faktor seperti lingkungan dan jenis panganan juga mempengaruhi kualitas serta harga jual dari sarang burung walet tersebut. Oleh karena itu, pemilik usaha sarang burung walet harus memahami perbedaan karakteristik dari masing-masing jenis sarang burung walet untuk meningkatkan kualitas dari produk mereka dan memaksimalkan profit dari bisnis mereka.
1. Sarang Burung Walet Liar
Burung walet membangun sarangnya di habitat aslinya seperti gua dan tebing yang banyak dijumpai di area dengan banyak air, dekat laut, atau di dekat air terjun. Namun, masing-masing sarang burung walet memiliki kondisi yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh iklim alam serta makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh burung tersebut. Oleh karena itu, setiap sarang menjadi unik dan karakteristiknya bervariasi.
2. Sarang Burung Walet Rumahan
Para peternak akan membangun sarang burung walet di dalam rumah tempat mereka diternakkan. Sarang yang dibangun akan disesuaikan dengan habitat asli burung tersebut agar terlihat serupa. Namun, rumah burung walet akan selalu dijaga kebersihannya oleh peternak untuk memastikan kondisi sarang terjaga dengan baik dari bulu maupun kotoran burung. Hal ini akan membuat proses pembersihan sarang menjadi lebih mudah. Burung walet akan meninggalkan sarangnya pada pagi hari untuk mencari makan dan kembali di sore hari. Proses panen sarang akan dilakukan tiga kali setahun, dengan setiap periode panen memakan waktu selama tiga bulan. Dalam hal ini, para peternak harus bekerja secara cermat untuk memastikan masa panen sarang berjalan sukses dan berkesinambungan.
Manfaat Sarang
Dalam jurnal 'Analisis Profil Protein dan Asam Amino Sarang Burung Walet (Collocalia Fuchipaga) Asal Painan', terdapat banyak manfaat yang dapat diambil dari sarang burung walet yang dikonsumsi oleh manusia. Komunitas Tionghoa sendiri turut mengungkapkan manfaat besar dari sarang burung walet dalam menjaga kesehatan, terutama sebagai anti-aging dan peningkat imunitas bagi yang mengonsumsinya. Oleh karena itu, tidak heran jika sarang burung walet menjadi incaran banyak orang untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mereka. Tidak hanya digunakan sebagai obat, sarang burung walet juga memiliki keunggulan lainnya yaitu dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan hidangan yang lezat. Tidak hanya itu, secara tradisional, sarang burung walet yang direbus dengan gula batu dapat menghasilkan sup sarang burung walet yang memiliki rasa yang nikmat. Menariknya, studi yang dilakukan oleh Ming Guan Ng, dkk dalam jurnal yang sama menunjukkan bahwa ekstrak air sarang burung walet dapat membantu mengurangi respon mitogenik monosit darah perifer manusia terhadap rangsangan dengan agen proliferatif concavanalin A dan phytohemaglutinin A. Hal tersebut membuktikan bahwa sarang burung walet tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun namun juga membantu pembelahan sel-sel sistem imun. Dengan banyaknya manfaat yang dimilikinya, sarang burung walet menjadi salah satu bahan yang memiliki harga yang tinggi dan sangat dihargai bagi kesehatan manusia.
Referensi:
Comments