
Sarang burung walet, sebuah produk unggulan Indonesia, telah menjadi salah satu komoditas yang sangat laris di China. Meskipun memiliki nilai yang tinggi, namun permintaan terhadap produk makanan yang dihasilkan dari sarang burung ini terus meningkat di antara penduduk China. Hal ini menunjukkan bahwa produk Indonesia semakin dikenal dan diminati di pasar internasional, sehingga memberikan peluang besar untuk meningkatkan perekonomian negara.
Menurut pernyataan Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat China, Djauhari Oratmangun, tren pasar sarang burung walet sedang meningkat di China. Saat ini, produk sarang burung walet Indonesia berhasil mendominasi 74% pasar di China. Faktanya, ada sebanyak 24 eksportir Indonesia yang telah mendapatkan izin untuk menjual produk sarang burung walet mereka ke pasar China. Dengan demikian, Indonesia meraih kesuksesan dalam memperluas pasar ekspornya, terutama untuk produk sarang burung walet. Djauhari mengungkapkan bahwa sarang burung walet sangat laris di China karena makanan tersebut diyakini sebagai hidangan favorit para kaisar. Selain itu, sarang burung walet juga dikenal sebagai caviar dari timur karena harganya yang sangat tinggi. Karena keunikan dan kelezatannya, sarang burung walet menjadi produk yang sangat diminati di pasaran China. Oleh karena itu, penjualan sarang burung walet terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir dan menjadi salah satu produk ekspor terbesar dari Indonesia. Sarang burung walet memiliki khasiat yang dipercaya oleh masyarakat China untuk kecantikan dan kesehatan kulit. Namun, bukan hanya itu saja, produk ini juga dikonsumsi oleh ibu hamil untuk meningkatkan kecerdasan bayi di dalam kandungan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para profesor, produk ini mengandung kolagen yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Sebanyak 75% penggemar burung walet adalah wanita, dan dari jumlah tersebut, lebih dari 75% di antaranya adalah wanita yang sedang hamil. Hal ini menunjukkan bahwa produk ini sangat dipercaya dan sesuai dengan penelitian yang mengungkapkan bahwa konsumsi sarang burung walet meningkatkan daya tahan tubuh dan tingkat intelektualitas janin yang dikandung. Oleh karena itu, tidak heran jika produk ini sangat populer di kalangan wanita di China. Cara konsumsi sarang burung walet di masyarakat China begitu beragam, dan salah satunya adalah dengan memasaknya menjadi sup. Namun, jika ingin mendapatkan harga yang maksimal, sarang burung walet yang dijual harus dalam bentuk utuh agar terlihat lebih menarik dan menjamin kualitasnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya aspek visual dalam usaha menjual sarang burung walet di pasar China. Djauhari memberikan pandangan bahwa sebagian besar pelaku UKM di Indonesia belum berinovasi dengan bahan-bahan yang tidak biasa. Namun, Rudi berhasil membuat kreasi dari serpihan sarang burung walet yang hancur. Ia menciptakan kue bulan khas Tiongkok dari bahan tersebut. Tidak hanya itu, ia juga meramunya menjadi minuman dan mie instan, yang harganya terbilang cukup mahal. Rudi berhasil menunjukkan bahwa bahan-bahan yang jarang digunakan dapat menjadi peluang untuk menciptakan produk baru dan memikat pasar yang lebih luas. Di China, harga sarang burung walet sangat mahal karena dianggap sebagai simbol status yang tinggi. Masyarakat China mengagungkan sarang burung walet karena dipercaya sebagai makanan para kaisar dan menjadi simbol kemewahan. Oleh karena itu, mereka rela membayar harga yang sangat tinggi untuk mendapatkannya. Sarang burung walet yang menjadi simbol kekayaan dan kehormatan, menjadi barang mewah yang dicari oleh masyarakat yang ingin menunjukkan posisi mereka di masyarakat.
Referensi:
Comentarios