top of page
Search

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Sarang dan Alasan Mengapa Liur Burung Walet Tipis

galip700

Para pemula yang baru saja memulai bisnis sarang walet pasti merasa sangat lega dan bahagia ketika melihat adanya tanda-tanda keberadaan burung walet yang sudah mulai bersarang di papan sirip mereka. Walaupun hanya goresan atau bentuk kecil yang menempel di permukaannya, namun hal ini sudah cukup membuat hati mereka riang gembira. Keberadaan burung walet yang mulai menginap di gedung mereka dan membuat sarang diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi bisnis sarang walet, seperti peningkatan jumlah sarang walet yang dihasilkan di masa depan. Oleh karena itu, rasa senang dan harapan akan adanya burung walet yang berkembang biak di lokasi bisnis mereka semakin besar setiap saat.


Setiap kali papan sirip di gedung walet dilihat, pola polesan liur pada papan selalu berbeda-beda dalam jangka waktu yang berbeda pula. Ada kalanya, meskipun gedung baru berdiri selama dua bulan saja, sudah terlihat adanya polesan liur di papan siripnya. Namun, ada juga gedung yang baru terlihat polesan tersebut setelah berdiri selama lima bulan. Hal ini menandakan bahwa walet telah menunjukkan tanda-tanda akan bersarang di tempat tersebut. Pola polesan pada papan sirip tersebut bisa terlihat dengan lebih jelas ketika diterangi dengan senter, yang menyebabkan pola tersebut berkilauan dengan cahaya putih yang mempesona.


Setiap member pasti penasaran dengan perbedaan polesan pada papan sirip burung walet. Namun, faktanya terdapat perbedaan biologis pada setiap burung walet yang menyebabkan perbedaan tersebut. Selain itu, burung walet yang tinggal di gedung tertentu memiliki usia yang berbeda-beda. Pada gedung yang telah berusia 2 bulan, terlihat adanya polesan liur karena burung walet sudah memasuki masa kawin dan mulai mempersiapkan sarangnya. Sedangkan pada gedung yang masih lambat dalam pembuatan sarang, hal tersebut disebabkan oleh burung walet yang masih muda dan belum mencapai usia kawin. Oleh karena itu, pembuatan sarangnya pun agak terlambat. Dengan demikian, perbedaan pada polesan papan sirip burung walet dapat terjadi akibat faktor biologis yang berbeda pada setiap burung walet.


Ketika dia ditanya tentang berapa lama sarang walet dapat terbentuk dari air ludahnya yang dioleskan, Pak Arief memberikan jawaban yang berbeda-beda tergantung pada faktor cuaca. Jika musim hujan, maka proses membuat sarang walet lengkap dapat dilakukan lebih cepat karena persediaan makanan yang banyak dan kelembapan alam yang cukup, yaitu sekitar 2 bulan. Namun, jika terjadi pada musim kemarau, proses sarang walet akan berlangsung lebih lambat karena kekurangan suhu dan kelembapan lingkungan yang kering, ditambah dengan sedikitnya persediaan makanan. Karena ini, burung walet membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan pembuatan sarang mereka. Oleh karena itu, faktor cuaca sangat penting mempengaruhi proses pembuatan sarang walet.


Ketika Pak Arief menghadirkan kisahnya mengenai fondasi sarang walet yang tipis dan menggeliat panjang sepanjang 25 sentimeter pada papan sirip, ia menantikan selama sekitar satu bulan namun tetap saja ukuran fondasi tersebut tidak berubah. Saat ditanya mengenai kemungkinan burung walet berpindah ke papan sirip lainnya, Pak Arief menyarankan untuk memeriksa keberadaan kotoran pada lantai. Apabila tidak terdapat kotoran, maka burung walet tersebut kemungkinan telah berpindah ke posisi yang berbeda. Namun, polesan pada fondasi sarang tersebut dapat dimanfaatkan sebagai landasan baru oleh burung walet lainnya sehingga dapat terus diperluas menjadi sebuah sarang lengkap. Hal ini menjadi sebuah cerita menarik tentang kehidupan burung walet dan keterampilan mereka dalam mempertahankan sarang mereka.


Saat ditemui untuk ditanyai mengenai apakah burung walet pendatang baru masih melanjutkan polesan liur dari walet lain, Pak Arief memberikan jawaban menarik bahwa bahkan jika mereka menggunakan sarang palsu yang terbuat dari plastik, burung walet masih mau melanjutkan menggunakan polesan liur hingga menjadi tebal. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa proses pembentukan sarang bagi burung walet sangat bergantung pada kualitas dan keberadaan polesan liur yang mencukupi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran polesan liur dalam pembentukan sarang burung walet.




Referensi:

 
 
 

Comentários


bottom of page