top of page
Search

Cara Mengatasi Pencurian Sarang Burung Walet dan Hikmah di Balik Musibah Tersebut

galip700

Kisah tragis penuh perjuangan dan kebahagiaan datang dari upaya pencurian sarang burung walet di malam hari. Meski musibah terjadi, kita dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini. Namun, sayangnya, ratusan telur dan anak burung walet yang mati sia-sia menyisakan kesedihan yang sulit dihapuskan. Seluruhnya terjadi karena tindakan panen paksa malam hari oleh para pencuri, yang mengabaikan nyawa dan keberlangsungan hidup sarang burung. Apapun yang berada di dalam sarang, termasuk telur atau anak burung, semuanya harus segera diambil demi mendapatkan hasil yang cepat. Namun, tindakan ini justru menimbulkan banyak kerugian dan hasil buruk, dimana telur dan anak burung walet terbuang seenaknya di lantai. Keesokan harinya, pemilik gedung menemukan korban tercecer di sana-sini, yang secara alami dapat menyebabkan kesedihan manusia. Hal ini mengingatkan kita untuk tidak merusak alam dan menghargai kehidupan yang ada di dalamnya.


Meskipun sudah merencanakan jadwal panen sarang dengan sangat hati-hati, rupanya itu tidak cukup untuk menghindari tindakan pencurian yang sangat merugikan. Para pencuri telah mengetahui jadwal tersebut dan dengan menggunakan tindakan kriminal, mereka menjarah isi sarang yang seharusnya akan dipanen. Pemilik gedung sebelumnya telah sepakat untuk menjual sarang tersebut kepada pengepul, yang bahkan sebagian hasilnya akan digunakan untuk membayar biaya kuliah anaknya. Kerugian dari kejadian ini sangat besar, karena seluruh sarang telah dipanen habis tanpa tersisa sedikit pun. Adalah wajar jika pemilik gedung merasa sangat sedih dan kecewa dengan apa yang telah terjadi. Oleh karena itu, perlu diambil tindakan preventif untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.


Setelah insiden malam itu, rasa sedih melanda secara terus-menerus. Induk walet mengalami kepanikan saat harus keluar dari sarangnya pada malam hari untuk menyelamatkan dirinya. Keesokan harinya, ia mengalami stres yang berat. Setiap pagi dan sore, induk walet hanya bisa terbang di sekitar gedung dengan gerakan yang liar dan takut masuk ke dalam gedung yang sama sekali. Kejadian itu menyebabkan trauma yang sangat berat pada burung walet. Sarangnya hilang dan bersama dengan itu hilanglah telur dan anak-anaknya. Burung walet terbang lebih tinggi dan membuat suara merdu yang penuh kesedihan dalam lingkaran di atas gedung. Bahkan hati pemilik gedung juga diliputi oleh perasaan sedih yang mendalam dan rasa kehilangan yang tak tergantikan.


Saya pernah mengalami sebuah kasus yang membuat saya selalu mendapatkan laporan tentang hal tersebut. Setiap kali menerima pesan WhatsApp dari anggota, saya merasakan rasa cemas yang kuat saat membaca kalimat mereka yang dilengkapi dengan emoticon meneteskan air mata. Mereka merasa khawatir bahwa trauma yang dialami oleh induk walet akan berpindah ke gedung lain. Anggota sangat mengkhawatirkan hal itu dan jika dugaan mereka benar, maka kesedihan mereka akan menjadi semakin parah. Sebagaimana proverbial yang mengatakan bahwa jika sudah jatuh, maka masih akan ditimpa tangga. Oleh karena itu, saya merasa bahwa hal ini sangat memprihatinkan dan harus segera ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat.


Beberapa waktu yang lalu, Pak Syamsudin yang berasal dari Rejang Lebong, Bengkulu mengalami pengalaman menakutkan. Pada suatu malam, gedung RBW miliknya yang memiliki lima lantai disusupi oleh sekumpulan pencuri. Mereka melakukan tindakan kriminal dengan memecahkan ratusan telur dan menyebarkan anak-anak walet yang mati di seluruh lantai gedung. Dengar-dengar sarang walet yang terletak di papan sirip kabur tanpa jejak karena dipanen terburu-buru oleh pencuri. Sang induk walet juga mengalami kebingungan dan panik karena terganggu oleh para pencuri yang merusak habitatnya. Kejadian ini tentu saja sangat mengejutkan dan menggemparkan para pemilik bisnis walet karena kerugian dan trauma yang ditimbulkan sangat besar. Mimpi buruk yang sangat memprihatinkan.


Dalam keberangkatan saya ke rumah Pak Syamsudin, saya telah memberikan semangat dan kepercayaan diri kepada beliau. Saya meyakinkannya bahwa ia tidak perlu merasa sedih atas kehilangan sarang waletnya. Sebaliknya, musibah tersebut akan memberikan berkah bagi beliau. Jumlah sarang yang hilang pasti akan diganti dengan jumlah yang lebih banyak lagi. Bahkan, populasi walet akan bertambah lebih banyak daripada sebelumnya sebagai konsekuensi dari kejadian ini. Saya mengatakan hal ini dengan keyakinan dan sikap positif yang meresap dalam hati saya untuk menenangkan beliau.


Pak Syamsudin merasa ragu dan bertanya, "Namun apakah memungkinkan hal tersebut terjadi?" Ada ketidakpastian yang terasa dalam pertanyaannya, membuat orang di sekitarnya merasa penasaran tentang apa yang sebenarnya dipikirkannya.


Menjebol 90% dari ruangan bertelur walet selama 3-6 bulan ke depan akan menyebabkan dampak panjang pada koloni burung walet. Sebagian besar dari burung walet yang mengalami trauma akibat peristiwa tersebut tidak akan berani kembali ke dalam gedung tersebut. Mereka akan terbang berputar-putar di atas ruangan bertelur walet yang terkena musibah atau mencoba masuk ke gedung namun kehilangan mentalnya. Namun, perilaku stres yang terjadi ternyata dapat memicu koloni burung walet dari gedung lain untuk bergabung dengan mereka. Seiring berjalannya waktu, efek traumatik pun mulai berkurang dan koloni burung walet satu persatu kembali ke dalam gedung, diikuti oleh burung walet dari gedung lain. Tak heran bila populasi burung walet di gedung tersebut drastis meningkat setelah peristiwa itu terjadi.


Pada tanggal 22 Januari yang lalu, Rabo mendapat kehormatan untuk bertemu dengan Pak Syamsudin dan ibunya untuk keempat kalinya di kantornya. Rabo merasakan kepuasan tertentu dari konsultasi tatap muka karena informasi yang didapat lebih detail dan jelas, terutama berkaitan dengan rencana pembangunan RBW berikutnya. Selama berdiskusi, Rabo juga teringat dengan insiden lama dimana RBW pertama pernah disatroni oleh pencuri. Tetapen, setelah kejadian itu, terbukti bahwa ada hikmah yang muncul, yaitu populasi walet meningkat drastis sesuai dengan jawaban yang diberikan saat itu. Oleh karena itu, Rabo merasa bahwa kehadiran walet di RBW tersebut adalah sebuah berkah yang harus dijaga dengan baik.




Referensi:

 
 
 

Comments


bottom of page